Keke bukan boneka adalah judul lagu yang diciptakan oleh Rahmawati Kekeyi Putri Cantika, atau lebih dikenal dengan nama Kekeyi. Lagu tersebut adalah lagu yang menceritakan tentang kisah cinta yang dikabarkan setingan bersama mantan pacarnya yaitu Rio Ramadhan. Dan lagu itupun viral dilihat lebih dari 30 juta penonton hanya dalam waktu satu minggu. Wow.. 😱 yang lebih mencengangkan adalah diawal kemunculannya lagu keke bukan boneka bahkan mampu mengalahkan lagu kolaborasi antara Lady Gaga dan BLACKPINK “Sour Candy”.

Lewat kritik sebenarnya adalah hal yang baik karena lewat kritik kita dapat membangun orang lain menjadi lebih baik. Tetapi beda jika motivasi dari kritikan tersebut adalah untuk menjatuhkan orang lain. Karena itu bukan lagi sebuah kritik tapi adalah penghinaan yang kita lakukan kepada orang lain. Dan penghinaan tersebut sebenarnya dapat berdampak buruk bagi yang dihina dan juga yang menghina.

Dampak buruk bagi orang yang dihina adalah dapat menurunkan rasa percaya diri orang tersebut. Kemudian menarik diri dari kehidupan sosial menjadi penyendiri dan pemurung. Memang ada beberapa orang yang kuat dan tidak memperdulikan hinaan yang diterimanya. Tetapi tidak semua orang itu kebal dihina bahkan dalam beberapa kasus ada yang sampai bunuh diri akibat tidak kuat menerima hinaan. Dan artinya kita sudah akan menjadi orang yang paling berdosa jika sampai hal tersebut terjadi bukan?

Kemudian dampak buruk bagi orang yang suka menghina kekurangan orang lain adalah sulit berkembang karena mereka hanya dapat fokus pada kekurangan tidak pada kelebihan. Orang suka menghina adalah orang tidak mampu melihat kelebihan yang ada pada orang lain. Sehingga secara tidak langsung dapat disimpulkan kekurangan orang tersebut adalah lebih banyak dibanding orang yang dihinanya. Itulah sebabnya, dalam banyak kasus sering orang yang senang melakukan penghinaan terhadap orang lain, pada akhirnya bisa disalip oleh orang yang sebelumnya dihinanya.

Kembali ke fenomena lagu keke bukan boneka yang banyak dikomentari miring tersebut. Sekarang coba kita perhatikan, pada mereka yang berkomentar apakah mereka lebih baik hebat dari kekeyi? Prestasi apa yang sudah mereka buat? atau apa yang bisa mereka lakukan untuk melebihi kekeyi?

Tidak heran jika kekeyi bisa terus melaju dengan prestasi yang iya buat. Sedangkan yang lain hanya akan tetap menjadi komentator tanpa bisa melakukan hal yang lebih baik. Dari fenomena netizen tersebut kita bisa mengambil kesimpulan ternyata lebih mudah untuk melihat kekurangan orang lain dibandingkan kelebihan orang lain. Kalau pembaca ada pada posisi yang mana? ^^
Salam BK mengudara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *