Pembukaan tahun ajaran baru sudah dibuka mulai tanggal 13 Juli 2020 dan kami baru bisa melakukan rapat pembukaan tahun ajaran baru hari ini setelah 3 hari sebelumnya kami melakukan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) secara online. Walau tahun ajaran baru telah dibuka tetapi di wilayah kami khususnya di tempat saya mengajar belum bisa melakukan proses belajar mengajar seperti biasa di era new normal ini. Alasanya adalah, karena wilayah kami khususnya Pontianak masih ditetapkan sebagai wilayah dengan zona orange. Sedangkan syarat wilayah yang dapat melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka adalah wilayah dengan zona hijau.

Saat membuka sosial media sore ini banyak netizen yang berkomentar negatif tentang situasi sekolah yang belum diijinkan untuk melakukan proses belajar mengajar di sekolah dengan berbagai alasan. Alasan yang dikemukankan netizen tersebut salah satunya adalah banyak mall, tempat pariwisata dan pasar yang diperbolehkan untuk buka tetapi kenapa sekolah tidak?

Pernyataan netizen seperti ini memang terlihat masuk akal karena baik sekolah maupun mall dan tempat wisata sama-sama mengumpulkan orang dalam jumlah yang besar pada satu tempat. Tetapi banyak yang tidak sadar jika keduanya punya perbedaan yang sangat besar jika dilihat dari segi motivasi untuk dapat berkumpul pada satu tempat tertentu tersebut.

Sekolah merupakan tempat mendidik siswa menjadi orang yang berakhlak mulia menjadi generasi yang baik taat aturan, menghargai diri sendiri dan keselamatan orang lain. Jika sekolah tetap dibuka anak pasti akan bersekolah dan menjadi kegiatan rutin, tentunya hal itu akan membuat anak tidak punya pilihan lain selain datang kesekolah. Bayangkan setiap hari anak akan bertemu dengan siswa lain dan berkumpul dalam satu kelas dan tentunya bisa meningkatkan resiko penyebaran virus Corona. Karena anak terutama yang masih berusia dini, belum sepenuhnya paham akan bahaya. Jangankan mematuhi protokol kesehatan covid-19 mengerti pun banyak diantara mereka yang belum paham.

Jika sekolah tetap buka itu artinya sekolah abai terhadap tugas mulia dalam memberikan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya keselamatan bersama. Jika memandang dari sudut tersebut keputusan pemerintah masih menutup sekolah sampai saat ini sudahlah tepat.

Lantas jika sekolah ditutup kenapa mall dan tempat wisata dan lainnya boleh dibuka? Jika melihat dari keramaian memang tempat tersebut merupakan tempat yang subur dan punya potensi yang sangat besar dalam penyebaran Covid-19. Tapi jika melihat dari sudut motivasi masyarakat punya pilihan untuk tidak datang kesana jika ia peduli akan keselamatan dan kesehatan dirinya sendiri. Mungkin ada seminggu sekali mengunjunginya mungkin ada yang sebulan sekali bahkan ada yang tidak sama sekali. Semua ada pada pilihan pribadi masing-masing. Tapi jika sekolah yang dibuka siswa tidak punya pilihan untuk tidak pergi kesekolah untuk menjaga keselamatan dirinya sendiri dan orang lain.

Kritik akan semua kebijakan memang tidak bisa dihindari karena setiap keputusan tidak akan bisa menyenangkan semua orang. Harapan kita bersama semoga di era new normal ini bisa mendatangkan era new berpikir pula buat kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *