Hujan pergilah datanglah lain hari, adik ingin bermain hujan pergilah. Lagu diatas adalah penggalan dari lagu rain go away yang sangat populer di kalangan anak-anak. Kebetulan anak saya juga sangat suka dengan lagu tersebut. Lagu tersebut menceritakan tentang kegalauan sebuah keluarga yang ingin beraktifitas diluar. Seperti adik, kakak, ibu dan ayah yang punya rencana tapi tidak bisa dilakukan karena hari saat itu sedang hujan.

Seperti yang kita ketahui hujan merupakan berkat Tuhan yang tak terhingga buat kita manusia dan mahluk hidup lainnya. Bayangkan jika tidak ada maka akan menyebabkan kekeringan dimana-mana masyarakat akan susah mencari air bersih sebagai sumber air minum. Belum lagi kekeringan akan terjadi di hutan dan rawan kebakaran. Akibatnya sangat buruk untuk keberlangsungan hidup ekosistem di sana. Banyak pohon yang mati dan hewan yang bakalan mati akibat kebakaran tersebut. Bahkan, jika tidak ditangani dampaknya pun bisa semakin meluas kepada kehidupan manusia karena dapat menyebabkan gagal panen sehingga bahan makanan pokok terutama beras bisa menjadi langkah dan harganya pun melambung. Masyarakat menjadi susah untuk membelinya, banyak yang kelaparan dan seterusnya yang jika ditulis terus tentu saja masih banyak dampak lain yang akan kita rasakan jika hujan benar-benar tidak turun dalam waktu yang lama.

hujan pergilah

Dari cerita diatas dapat lihat begitu pentingnya hujan bagi kehidupan kita. Tapi terkadang kita sebagai manusia merasa adalah yang paling berhak menentukan keadaan cuaca sesuai dengan keadaan kita. Seperti status-status media sosial yang saya temukan hari ini baik di Facebook dan status WhatsApp. Seperti “aduh kok hujan terus dari pagi jemuran ku jadi tidak kering” atau ada juga yang mengatakan aduh …. gara -gara hujan jadi enggak bisa kemana-mana. Kalimat seperti itu mungkin terdengar biasa tapi sebenarnya tidaklah bijak.

Tetapi jika ada yang mengeluh ternyata ada juga orang yang akan bersyukur jika hujan terus-terus datang. Contohnya adalah penjual jas hujan yang dagangannya akan banyak dibeli karena dibutuhkan pengguna sepeda motor. Tapi pesepeda motornya akan mengeluh karena diguyur hujan dijalan. Hahaha. Yah memang begitulah kita maunya bersyukur saat situasi hanya menguntungkan kita saja.

Lantas bagaimana seharusnya sikap kita saat hujan turun di situasi yang tidak kita duga? Jawabnya tentu harus selalu bersyukur. Sebagai contoh ibu yang jemurannya tidak kering hari ini karena hujan. Bersyukurlah karena besok tidak mensetrika pakaian tersebut dan bisa beristirahat karena besok masih harus menjemur jemuran yang sama. Pesepeda motor yang kehujanan dijalan bersyukurlah saat sampai di rumah dapat minum teh atau kopi hangat dengan lebih nikmat. Dengan begitu kita tidak jadi mengelukan situasi dengan mengatakan PERGILAH HUJAN, tetapi jadi menikmati situasi.

Salam BK mengudara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *